RENSTRA 2015-2019

RENSTRA (2015-2019) 1434


Indonesia merupakan negara kepulauan yang sarat dengan khasanah budaya dengan corak yang beraneka ragam, dan masing-masing wilayah memiliki ciri khas tertentu. Keragaman khasanah budaya ini tercipta karena adanya perbedaan kondisi geografis dan etnis yang mendiami pulau-pulau di Nusantara. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara, dan belahan dunia lainnya, kawasan Nusantara memiliki karekteristik dan keunikan tersendiri. Hal ini dapat diketahui dari tinggalan-tinggalan budaya khususnya tinggalan arkeologi. Berdasarkan hasil penelitian tinggalan-tinggalan arkeologi diketahui berasal dari berbagai masa seperti prasejarah, Hindu-Buddha, dan Islam Kolonial. Berbagai corak dan ragam budaya khususnya tinggalan arkeologis tersebut merupakan aset negara yang perlu diungkap, direkonstruksi, dan dipublikasi. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya perlu diketahui, dipahami, dilestarikan, dan dikembangkan dalam rangka memajukan ilmu pengetahuan serta memperkokoh jati diri bangsa. Sumber daya arkeologi dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber daya budaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki banyak sumber daya arkeologi. Hal ini mendorong pembentukan Balai Arkeologi Bali, karena dengan keberadaan institusi ini diharapkan akan dapat melaksanakan berbagai tugas dan kegiatan yang terkait dengan kearkeologian atau kegiatan kebudayaan lainnya. Rencana strategis (Renstra) yang akan dijadikan sebagai pedoman dan acuan dalam penyusunan rencana kinerja tahunan (RKT), rencana kerja dan anggaran Kementerian Lembaga (RKA-KL) dan penetapan kinerja (PK) setiap tahun, perlu disusun untuk keberlanjutan pembangunan kebudayaan secara substansi kearkeologian dalam periode lima tahun mulai tahun 2015 sampai dengan 2019.